Selamat Datang Di Blog DUNIA SAHABAT BOLA

Pelatih

Penekanan Perihal Siapa Sang Bos 

Tak pernah menjadi perkara mudah menyandang status "Pelatih Baru" di dalam sebuah tim, baik itu lewat klub maupun Tim Nasional. Tidak cuma soal tekanan dari publik, tapi para pelatih ini juga harus memastikan dirinya punya kendali penuh atas pemainnya.

Berbeda pelatih, berbeda pula pendekatan yang dilakoni, meski pada intinya target utama adalah penerapan disiplin dan penegasan perihal siapa sang penguasa sesungguhnya. Pelatih wajib mengantongi status ini jika tidak ingin ada percikan yang memungkinkan munculnya "Kaum Oposisi".


LOUIS VAN GAAL 
Pelatih yang mengantar BELANDA menduduki peringkat Ketiga dalam turnamen Piala Dunia 2014 yang lalu ini, sebetulnya dikenal paling lentur diantara sesama pelatih tim nasional di Brasil. Bukti sahinya adalah sesi latihan Tim DE ORANJE hampir selalu digelar terbuka bagi pers, bahkan terbuka untuk anggota keluarga Van Persie dan kawan-kawan.
Akan tetapi kebijakan Van Gaal berubah drastis 180 derajat begitun dia duduk di kursi pelatih Manchester United. Beberapa saat yang lalu (sebelum postingan ini diterbitkan) lelaki berusia 63 tahun ini memberlakukan larangan penggunaan telepon selular bagi para anak asuhannya, bukan secara permanen, tapi sehari menjelang pertandingan. Konon Van Gaal menginstruksikan anggota stafnya untuk mengumpulkan satu persatu telepon selular Wayne Rooney dan kawan-kawan di malam sebelum RED DEVILS berlaga. Selain berlaku ketata dalam urusan ini, Van Gaal juga menutup pintu rapat-rapat bagi pemain yang datang terlambat di meja sarapan tim pada hari pertandingan.


ANTONIO CONTE 
Di awal kepemimpinannya di Tim Nasioanal Italia, Antonio Conte juga menuntu fokus tinggi dari seluruh personilnya. "Saya tak ingin ada gangguan,pemain harus bisa fokus pada pekerjaan utama mereka dan bukan pada hal lain seperti Twitter, game elektronik, atau bahkan senda gurau. Saya pernah menjadi pemain sehingga tahu bahwa ada waktu untuk segala hal, diaman kita boleh bersantai dan ada waktu dimana kita harus serius". ucap Conte disebuah media online berbahasa inggris. Keika mendapatkan kapal baru, sang nahkoda anyar memangtak ingin berada dibawah bayang-bayang kapten lama. Sebisa mungkin aturan dan kebijakan yang diambil bisa ditangkap sebagai pesan bahwa kinin ada bos baru.
 " Lebih baik kehilangan 1 atau 2 pemain dan mendapatkan 25 pemain baru daripada kehilangan semua. Talenta saja tidak cukup memenangi laga, kecuali anda Maradona atau Messi. " 
                                           ( Antonio Conte, Pelatih Italia )

VICENTE DEL BOSQUE 
Vicente del Bosque yang masih menduduki Tim Nasional Spanyol seusai kegagalan di Piala Dunia 2014, menciptakan aturan baru Guna menciptakan kesan bahwa La Furia Roja telah membuka sebuah lembaran baru.
Tak seperti biasanya setelah Iker Casillas dan kawan-kawan kembali bergabung dan berlatih bersama di La Rozas, Del Bosque menutp pintu bagi awak media. Sepasang latihan di pagi dan sore hari pun dilalui tanpa liputan televisi kecuali Stasiun Televisi Spanyol yang menjadi Partner resmi RFEF (Persatuan Sepakbola Spanyol).



LUIS ENRIQUE 
Luis Enrique memberi contoh berbeda dalaam upayanya menancapkan tongkat kendali atas Barcelona. Ditahun debutnya sejak ditunjuk menggantikan Gerardo Tata Martino sebagai pelatih Blaugrana ini, Enrique langsung menunjukkan kebijakan tangan besi.
Bekas kapten Tim Nasional Argentina ini memberi denda 6000 Euro bagi Neymar atas aksi polos sang penyerang Brasil tersebut di laga melawan Villareal, pada Minggu 31-Agustus-2014. "Pelanggaran yang dilakukan Neymar sebetulnya sangat manusiawi. Pada saat melakukan pemanasan di tepi lapangan, Neymar berhenti sejenak untuk membubuhkan tanda tangan  di kaus,majalah, dan sepatu yang disodorkan fans di El Madrigal.
Kubu Barcelona tak mau mengomentari lebih jauh seputar denda yang dijatuhkan pada Neymar. Andoni Zubizarreta selaku direktur Sepakbola Barca, mengatakan bahwa segala urusan sanksi dan pelanggaran anggota tim hanya akan dibicarakan didalam ruang ganti. Angka ini terlihat sangat kecil untuk se-ukuran Neymar. Namun akan terlihat besar dan mengandung unsur serius jika dibandingkan dengan sanksi dengan nominal sama buat pelaku tindakan "Rasisme" didalam stadion, Artinya Enrique kini menuntut keseriusan tinggi dari para pemainnya dalam segala aspek, tidak hanya didalam Lapangan.

Tidak ada komentar: