Piala Dunia FIFA 1994 merupakan edisi kelima belas dari Piala Dunia FIFA, yang diselenggarakan di Amerika Serikat, 17 Juni hingga 17 Juli1994. Amerika Serikat dipilih FIFA pada bulan Juli 1988 dalam sidang di Zürich, Swiss. Turnamen ini dimenangkan Brasil, setelah memenangkan pertandingan final atas Italia setelah melalui adu penalti dengan skor 3–2, setelah bermain imbang tanpa gol selama 120 menit pertama. Ini adalah kali pertama penggunaan adu penalti dalam menentukan juara Piala Dunia FIFA. Sementara, Swedia meraih juara ketiga setelah menang dengan skor 4–0 atas Bulgaria. Baik pertandingan final maupun pertandingan perebutan tempat ketiga dilaksanakan di Stadion Rose Bowl, Los Angeles.
Rata–rata kehadiran penonton ke stadion hampir mencapai 70.000 orang per pertandingan (tepatnya 68.991,12 orang per pertandingan). Hal ini mengalahkan rekor yang telah tercipta sejak tahun 1950, karena kapasitas stadion yang lebih besar di Amerika Serikat, dibandingkan dengan stadion–stadion di Eropa dan Amerika Latin. Hingga hari ini, total kehadiran penonton untuk putaran final yang melebihi angka 3,5 juta orang menjadi yang tertinggi dalam sejarah penyelenggaraan Piala Dunia FIFA, meskipun jumlah tim peserta mengalami peningkatan dari 24 menjadi 32 tim dan jumlah pertandingan meningkat dari 52 pertandingan menjadi 64 pertandingan pada 1998 hingga 2006. Turnamen ini menjadi kompetisi olahraga yang paling banyak ditonton dalam sejarah olahraga Amerika Serikat.
Pada Piala Dunia 1994-lah dimulai perhitungan kemenangan diganjar dengan nilai 3. Regulasi ini meniru Asosiasi Sepak Bola Inggris (Football Association) yang telah menerapkannya lebih dulu di kompetisi domestiknya.
Piala Dunia 1994 ditandai dengan Arab Saudi sebagai negara Asia pertama yang lolos dari fase grup Piala Dunia sepanjang sejarah.
Salah satu gol Arab Saudi, yakni saat menang 1-0 atas Belgia, merupakan salah satu gol terindah bukan hanya di Piala Dunia 1990, namun juga sepanjang sejarah Piala Dunia.
Saat itu pertandingan baru berjalan 5 menit, striker Arab Saudi Saeed Al-Owairan membawa bola dari daerah pertahanan sendiri melewati enam pemain Belgia dan menjebol gawang Belgia yang dikawal kiper kondang Michel Preud'homme. Gol itu sangat mirip dengan gol Diego Maradona ke gawang Inggris pada Piala Dunia 4 tahun sebelumnya.
Brasil menjadi juara kembali, untuk keempat kalinya. Pertandingan final merupakan antiklimaks dan skor 0-0 selama 120 menit sehingga harus diakhiri dengan adu penalti untuk menentukan juara. Ini adalah untuk pertama kalinya final Piala Dunia diakhiri dengan adu penalti.
Banyak kalangan ketika itu menilai pertandingan final Piala Dunia 1994 merupakan yang terburuk sepanjang sejarah Piala Dunia, lebih buruk dari final Piala Dunia 4 tahun sebelumnya di Italia yang ketika itu pun sudah dinilai merupakan yang paling buruk.
Meskipun begitu, Piala Dunia 1994 memunculkan nama Romario Faria sebagai pemain terbaik meskipun bukan pencetak gol terbanyak.
Catatan penting lainnya, di Piala Dunia di AS inilah terjadi tragedi Maradona jilid 2 setelah yang pertama pada Piala Dunia 1990.
Ceritanya, Diego Maradona yang sebenarnya sudah mengundurkan diri dari timnas dipanggil kembali oleh pelatih Alfio Basile karena Argentina nyaris tersisih di babak kualifikasi setelah dihantam Kolombia di kandang sendiri, Buenos Aires, dengan skor telak 0-5. Akibatnya, untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 1994, Argentina harus melalui babak play off antarkontinen melawan Australia.
Bermain di Grup D Piala Dunia 1994, dalam dua pertandingan pertama Tim Tango sukses menaklukkan Yunani dengan skor telak 4-0 dan Nigeria 2-1. Namun kisah sedihnya, setelah itu Maradona diketahui menggunakan doping sehingga tak bisa melanjutkan memperkuat Argentina.
Dampaknya langsung terasa. Pada pertandingan ketiga, Argentina langsung kalah 0-2 dari Bulgaria. Beruntung, Argentina masih bisa lolos ke 16 besar sebagai salah satu dari empat peringkat ketiga terbaik. Namun di babak 16 besar, Rumania menyudahi perjalanan Gabriel Batistuta dkk. dengan skor 3-2.
Bersamaan dengan itu, karier Maradona sebagai pemain pun berakhir dengan kisah sedih di ujungnya.
TEMPAT PENYELEBGGARAAN :
Adalah 9 Kota dan 9 Stadion di Amerika Serikat yang terpilih untuk penyelenggaraan Pertandingan - pertandingan pada Turnamen kali ini :
WASIT :
Adalah 9 Kota dan 9 Stadion di Amerika Serikat yang terpilih untuk penyelenggaraan Pertandingan - pertandingan pada Turnamen kali ini :
Los Angeles | San Francisco | Detroit |
---|---|---|
Rose Bowl | Stadion Stanford | Pontiac Silverdome |
Kapasitas: 91.784 | Kapasitas: 80.906 | Kapasitas: 77.557 |
New York/New Jersey | Dallas | Chicago |
Stadion Giants | Cotton Bowl | Soldier Field |
Kapasitas: 75.338 | Kapasitas: 63.998 | Kapasitas: 63.117 |
Orlando | Boston | Washington Dc |
Citrus Bowl | Stadion Foxboro | Stadion RFK |
Kapasitas: 61.219 | Kapasitas: 53.644 | Kapasitas: 53.142 |
Berikut daftar ke duapuluh empat Wasit yang memimpin pertandingan pada Piala Dunia 1994 :
Nama | Negara | Konfederasi |
---|---|---|
Ali Bujsaim | Uni Emirat Arab | AFC |
Jamal Al Sharif | Suriah | AFC |
An-Yan Lim Kee Chong | Mauritius | CAF |
Neji Jouini | Tunisia | CAF |
Arturo Angeles | Amerika Srkt. | CONCACAF |
Arturo Brizio Carter | Meksiko | CONCACAF |
Rodrigo Badilla Sequeira | Kosta Rika | CONCACAF |
Alberto Tejada Noriega | Peru | CONMEBOL |
Ernesto Filippi | Uruguay | CONMEBOL |
Francisco Oscar Lamolina | Argentina | CONMEBOL |
Jose Joaquin T. Cadena | Kolombia | CONMEBOL |
Renato Marsiglia | Brasil | CONMEBOL |
Bo Jonas Hil Karlsson | Swedia | UEFA |
Fabio Baldas | Italia | UEFA |
Hellmut Krug | Jerman | UEFA |
Joel Quiniou | Perancis | UEFA |
Kurt Roethlisberger | Swiss | UEFA |
Leslie Mottram | Skotlandia | UEFA |
Manuel Diaz Vega | Spanyol | UEFA |
Mario Van Der Ende | Belanda | UEFA |
Peter Mikkelsen | Denmark | UEFA |
Philip Don | Inggris | UEFA |
Pierluigi Pairetto | Italia | UEFA |
Sandor Puhl | Hongaria | UEFA |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar